Langsung ke konten utama

Teori Belajar Humanistik dan Behavioristik

1. Teori Humanistik
Teori yang menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya.
Dalam kaitan itu maka setiap diri manusia adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri. Lebih lanjut dinyatakan bahwa kebutuhan manusia adalah bertingkat-tingkat, terdiri dari tingkatan = kebutuhan keamanan,pengakuan dan aktualisasi diri.
 


• Arthur Combs (1921-1999)
Combs berpedaoat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagai mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu, dengan kata lain individulah yang memberikan arti kepada materi pelajaran itu sehingga yang penting ialah bagaimana membawa siswa untuk memperoleh arti pada pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan hubungannya dengan kehidupannya. Combs memberi lukisan perspsi diri dan dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat satu. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri, dan lingkaran besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh persepsi-persepsi itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya pada perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit dengan hubungannya dengan diri makin mudah hal itu terlupan.
• Maslow
Teori Maslow didasarkan atas asumsi bahwa didalam individu ada dua hal;
1. suatu usaha yang positif untuk berkembang
2. kekuatan untuk melawan/menolak perkembangan itu.
Maslow mengungkapkan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan yang bersifat herarkis.

• Carl Rogers
Roger membedakan dua tipe belajar yaitu: kognitif (kebermaknaan), experiental (penaglaman atau signifikan) yaitu guru menghubungkan pengetahauan akademik ke dalam pengatahuan terpakai. Experiental Learning menunjuk apda pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Guru harus memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran yaitu :
Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar
1. Siswa akan mempelajari nhal-hal yang bermakna baginya
2. Pengorganisasian bahan pengajaran
3. Belajar yang bermakna dalam masyarakat
4. Prinsip- prinsip belajar humanistik:
5. Manusia mempunyai belajar alami
6. Belajar signifikan terjadi apabila mqateri plajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud tertentu
7. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya
8. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil
• Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh cara
• Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya
• Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar
• Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam
• Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri

Aplikasi Teori
Aplikasi pada teori ini adalah lebih menunjuk pada ruh atau spirit dalam proses belajar yang mewarnai metode-metode yang diterapkan.Peran guru hanya sebagai fasilitatorbagi siwa dan dengan memberi motivasi, kesadaran bagi siswa, membimbing dan memfasilitasi siswa. Guru sebagai fasilitator memiliki berbagai cara untuk memberi kemudahan bagi siswa dalam belajar dan berbagai kualitas fasilitator. Siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pambelajarannya. Tujuan pembelajaran lebih diutamakan pada prosenya bukan pada hasilnya. Proses pembelajaran pada umumnya yaitu adalah merumuskan tujuan belajar yang jelas, mengusahaan adanya partisipasi siswa, mendorong inisiatif siswa untuk peka kritis, mengemukakan pendapat, guru berusaha menerima dan memberi kesempatan pada siswa serta adanya evaluasi pembelajaran Pada teori ini lebih menekankan pada proses dari pada hasil pembelajaran sehigga siswa harus aktif. Guru berpendapat bahwa pendidikan adalah warisan kebudayaan, prtanggungjawaban sosial, dan bahan pegajaran yang khusus. Sehingga maslah tersebut tidak dapat diserahkan pada siswa tetapi perlu adanya suatu rencana pelajaran yang telah disiapkan oleh guru.

Kekurangan teori humanistik yaitu Peserta didik kurang mengenal diri dan potensi potensi yang ada pada diri mereka.

Kelebihannya teori Humanistik yaitu Pembelajarannya siswa harus berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri sebaik baiknya.

2. Teori Behavioristik
Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.
Kerangka Berfikir Teori
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahllaku adalah hasil belajar.

Tokoh-tokoh
Edward Edward Lee Thorndike (1874-(((1874-1949)
Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori “connectionism”. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Thorndike menemukan hukum-hukum.
1. Hukum kesiapan (Law of Readiness)
Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung diperkuat.
2. Hukum latihan
Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat.
3. Hukum akibat
Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibanya tidak memuaskan.
Kelemahan dari teori ini adalah:
Terlalu memandang manusia sebagai mekanisme dan otomatisme disamakan hewan.
A. Memandang belajar merupakan asosiasi belaka antara stimulus dan respon.
B. Mengabaikan pengertian belajar sebagai unsure pokok
C. Proses belajar berlangsung secara teoritis



Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936) dan Watson
Pavlo mengadakan percobaan laboratories terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut diterapkan strategi Pavlo ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
Skinner (1904-1990)
Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Pda teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning.
Operant conditing menjamin respon terhadap stimuli.Bila tidak menunjukkan stimuli maka guru tidak dapat membimbing siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan Skinner membagi menjadi 2 jenis respon.
1. Responden
Respon yang terjadi karena stimulus khusus misalnya Pavlo.
2. Operans
Respon yang terjadi karena situasi random. Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.
Prinsip belajar Skinners adalah :
1. Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi penguat.
2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem modul.
3. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman.
4. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer.
5. dalam pembelajaran digunakan shapping
Kekeliruan penerapan Skinner adalah penggunaan hukuman sebagai salah satu cara mendisiplinkan siswa. Hukuman yang baik menurut Skinner adalah anak merasakan sendiri konsekuensinya dari perbuatan.


Robert Gagne (1916-2002)
Teori gagne banyak dipakai untuk mendisain Software instructional (Program berupa Drill Tutorial). Kontribusi terbesar dari teori instructional Gagne adalah 9 kondisi instructional:
1. Gaining attention = mendapatkan perhatian
2. intorm learner of objectives = menginformasikan siswa mengenai tujuan yang akan dicapai
3. stimulate recall of prerequisite learning = stimulasi kemampuan dasar siswa untuk persiapan belajar.
4. Present new material = penyajian materi baru
5. Provide guidance = menyediakan pembimbingan
6. Elicit performance = memunculkan tindakan
7. Provide feedback about correctness = siap memberi umpan balik langsung terhadap hasil yang baik
8. Assess performance = Menilai hasil belajar yang ditunjukkan
9. Enhance retention and recall = meningkatkan proses penyimpanan memori dan mengingat.
Gagne disebut sebagai modern noebehaviouristik mendorong guru untuk merencanakan pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi.
Albert Bandura (1925-sekarang)
Teori belajar Bandura adalah teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbale balik yang berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik, motivasi. Kelebihan teori Bandura dalah membantu memahami terjadinya perilaku agresi dan penyimpangan psikologi dan bagaimana memodifikasi perilaku. Teori Bandura menjadi dasar perilaku permodelan yang digunakan dalan pendidikan secara missal, contohnya penerapan teori belajar social dalam iklan televisi.
Aplikasi Teori
Guru yang menggunakan paradigma behaviourisme akan menyusun bahan pelajaran yang sudah siap sehingga tujuan npembelajaran yang dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak hanya memberi ceramah tetapi juga contoh-contoh. Bahan pelajaran disusun hierarki dari yang sederhana sampai yang kompleks. Hasil dari pembelajaran dapat diukur dan diamati, kesalahan dapat diperbaiki. Hasil yang diharapkan adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan.
• Kekurangan dan kelebihan
Metode ini sangat cocok untuk pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsure kecepatan spontanitas kelenturan daya tahan dsb. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan peran orang tua. Kekurangan metode ini adalah pembelajaran siswa yang berpusat pada guru bersifat mekanistis dan hanya berorientasi pada hasil. Murid dipandang pasif, murid hanya mendengarkan,
menghafal penjelasan guru sehingga guru sebagai sentral dan bersifat otoriter. Pada teori ini guru lebih menekan kan pada tujuan pembelajaran yang lebih pada hasil tanpa mengutamakan prosesnya sehigga siswa hanya diberi teori latihan berulang tanpa tau prosesnya siswa itu biasa atau tidak.

SUMBER
• Sugihartono, dkk.2006. Psikologi Pendidikan.Yoyakarta: FIP UNY.
• Dakir. 1993. Dasar-dasar psikologi Yogyakarta: Pustaka pelajar.
• Sukmadinata,Nana Syaodi.2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Rosdakarya . Bandung.
• Sugiharto dkk. 2006. Psikologi Pendidikan. FIP UNY.
• Suyantinah. 2000. Psikologi Pendidikan. FIP UNY.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hipotesis Penelitian Fisika

A. PENDAHULUAN Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah. Hipotesis memungkinkan kita untuk menghubungkan teori dengan pengamtan, dan sebaliknya pengamatan dengan teori. Dewasa ini penggunaan hipotesis memungkinkan kita dalam usaha mencari pengetahuan, untuk memakai ide-ide para ahli filsafat induktif yang menekankan pengamatan, dan logika para ahli filsafat deduktif yang menekankan penalaran.

Jenis-jenis Penelitian

Penelitian dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis penelitian, diantaranya: Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan deskriptif)adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi.

Kontak Kami

NAMA EMAIL PERIHAL KOMENTAR UP LOAD FILE Image Verification Ketik kode di samping : [ Refresh ]