Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Pengembangan Instrumen Penelitian

A. PENDAHULUAN Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data yang ditempuh. Hal ini mudah dipahami karena instrumen berfungsi mengungkapkan fakta menjadi data, sehingga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan reliabel maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau keadaan sesungguhnya di lapangan.

JEAN PIAGET (1896 - 1980)

A. Sekilas tentang Jean Piaget Jean Piaget dilahirkan di Neuchâtel (Switzerland) pada tanggal 9 Agustus 1896. Dia meninggal di Geneva pada tanggal 16 September, 1980. Dia adalah anak tertua dari pasangan suami istri Arthur Piaget, seorang profesor Kesusastraan abad pertengahan dan Rebecca Jackson. Pada usia yang masih dibilang kecil pada saat itu yakni 11 tahun di Neuchâtel Latin high school,

GESTAL

A. Sekilas tentang Gestal Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. Menurut Koffka dan Kohler, ada tujuh prinsip organisasi yang terpenting yaitu: 1.Hubungan bentuk dan latar (figure and gound relationship); yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu

CLARK L. HULL (1884-1952)

A. Sekilas Tentang Clark L. Hull Leonard Clark Hull dilahirkan di Akron, New York pada 24 Mei 1884. Ia dibesarkan di Michigan, dan mendiami satu kelas selama bertahun-tahun. Hull mempunyai masalah kesehatan di mata, mempunyai orang tua yang miskin, dan pernah menderita polio. Pendidikan yang ditempuhnya beberapa kali terputus karena sakit dan masalah keuangan. Tetapi setelah lulus, dia memenuhi syarat sebagai guru dan menghabiskan banyak waktunya untuk mengajar di sekolah yang kecil.  

EDWARD CHACE TOLMAN

A. Sekilas tentang Edward Chace Tolman Edward Chace Tolman (1886 - 1959) adalah seorang Amerika psikolog. Ia paling terkenal atas studi tentang perilaku psikologi.  

ALBERT BANDURA

A. Sekilas tentang Albert Bandura  Bandura lahir di Canada, memperoleh gelar Ph. D dari University of Iowa dan kemudian mengajar di Stanford Uni. Sebagai seorang behaviorist, Bandura menekankan teorinya pada proses belajar tentang respon lingkungan. Oleh karenya teorinya disebut teori belajar sosial, atau modeling.  Prinsipnya adalah perilaku merupakan hasil interaksi resiprokal antara pengaruh tingkah laku, koginitif dan lingkungan. Singkatnya, Bandura menekankan pada proses modeling sebagai sebuah proses belajar. Bandura membuka perspektif baru dalam aliran behavioristik dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu. Bagi mereka yang beraliran kognitif, pandangan Bandura ini dirasakan lebih lengkap dibandingkan pandangan ahli behavioristik lainnya. Teorinya ini juga didukung oleh percobaan eksperimental yang dapat dipertanggungjawabkan. Teori utama dari Albert Bandura

BURRHUS FREDERIC SKINNER

A. Sekilas tentang Skinner Prinsip-prinsip utama pandangan Skinner: a) Descriptive behaviorism, pendekatan eksperimental yang sistematis pada perilaku yang spesifik untuk mendapatkan hubungan S-R. Pendekatannya induktif. Dalam hal ini pengaruh Watson jelas terlihat b) Empty organism, menolak adanya proses internal pada individu. c) Menolak menggunakan metode statistical, mendasarkan pengetahuannya pada subyek tunggal atau subyek yang sedikit namun dengan manipulasi eksperimental yang terkontrol dan sistematis.

DONALD A. NORMAN

A. Pendahuluan Dalam bukunya Olson dan Hergenhahn, An Introduction to Theories of Learning terbagi dalam empat kelompok yaitu teori fungsionalistik, teori asosianistik, teori kognitif dan teori neurophysiologi. Adapun dalam pembahasan ini tergolong dalam bahasan teori kognitif.

JOHN WATSON (1878-1958)

Setelah memperoleh gelar master dalam bidang bahasa (Latin dan Yunani), matematika, dan filsafat di tahun 1900, ia menempuh pendidikan di University of Chicago. Minat awalnya adalah pada filsafat, sebelum beralih ke psikologi karena pengaruh Angell. Akhirnya ia memutuskan menulis disertasi dalam bidang psikologi eksperimen dan melakukan studi-studi dengan tikus percobaan.   Tahun 1903 ia menyelesaikan disertasinya. Tahun 1908 ia pindah ke John Hopkins University dan menjadi direktur lab psi di sana. Pada tahun 1912 ia menulis karya utamanya yang dikenal sebagai ‘behaviorist’s manifesto’, yaitu “Psychology as the Behaviorists Views it”.  

IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936).

A. Sekilas tentang Ivan Petrovich Pavlov Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta. Ia dididik di sekolah gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi. Pavlov lulus sebagai sarjan kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadi direktur departemen fisiologi pada institute of Experimental Medicine dan memulai penelitian mengenai fisiologi pencernaan. Ivan Pavlov meraih penghargaan nobel pada bidang Physiology or Medicine tahun 1904. Karyanya mengenai pengkondisian sangat mempengaruhi psikology behavioristik di Amerika. Karya tulisnya adalah Work of Digestive Glands(1902) dan Conditioned Reflexes(1927).

DONALD OLDING HEBB (1904 - 1985)

A. Sekilas Tentang Donald Olding Hebb Donald Olding Hebb adalah seorang psikolog Kanada yang berprofesi sebagai akademisi di perguruan tinggi atau universitas  yang berpengaruh. Hebb lahir di Chester, Nova Scotia, sebuah desa yang terletak di Kanada Nova Scotia's Chester, bagian tenggara dari Lunenburg County, Nova Scotia. Kedua orang tua Hebb adalah dokter. Hebb kuliah di Dalhousie University untuk menjadi seorang novelis dan lulus dengan Bachelor of Arts.  Kemudian, mengajar di sekolah lamanya di Chester.

WILLIAM KAYE ESTES

William Kaye Estes menerima gelar B.A. pada tahun 1940 dan Ph.D. pada 1943 dari University of Minnesota, di bawah bimbingan dari BF Skinner. Ia menerima kehormatan D.Sc. derajat dari Indiana University pada tahun 1976 dan dari University of Minnesota pada tahun 1998. Setelah melayani di Army Air Force selama Perang Dunia II, ia mulai mengajar di Indiana University pada 1946, di mana dia tinggal sampai 1962, ketika ia bergabung dengan fakultas Universitas Stanford. Pada tahun 1968 ia pindah ke The Rockefeller University dan pada tahun 1979 ke Harvard University. Pada tahun 1999, dia kembali ke Indiana University di mana dia kini Profesor dari Psikologi dan Para Scholar dari Psikologi Cognitive dan Sains.

Teori Belajar Humanistik dan Behavioristik

1. Teori Humanistik Teori yang menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya. Dalam kaitan itu maka setiap diri manusia adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri. Lebih lanjut dinyatakan bahwa kebutuhan manusia adalah bertingkat-tingkat, terdiri dari tingkatan = kebutuhan keamanan,pengakuan dan aktualisasi diri.  

Teori Belajar Monograf

I. PENDAHULUAN Sebagai negara yang menempatkan pendidikan pada posisi penting maka hal tersebut dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang secara tegas menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak mendapatkan pendidikan. Dengan demikian ini ditujukan bagi warga negara laki-laki maupun perempuan. Hal ini menunjukkan negara memiliki sikap kesetaraan terhadap warga negaranya. Penyikapan oleh negara tersebut belum cukup dirasakan utuh pada tataran praksis. 

GAGNE

Ada tulisan menarik yang dikemukakan Bell (1978) dalam Fajar Shadiq (2007) berikut ini: “Understanding of theories about how people learn and the ability to apply these theories in teaching mathematics are important prerequisites for effective mathematics teaching.   ” Apa yang dikemukakan Bel di atas, menunjukkan kepada para guru akan pentingnya pemahaman teori-teori yang berkait dengan bagaimana para siswa belajar dan bagaimana mengaplikasikan teori tersebut di kelasnya masing-masing.  

JEROME S. BRUNER

Jerome S. Bruner adalah seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli psikologi belajar kognitif. Pendekatannya tentang psikologi adalah eklektik. Dari penelitiannya itu banyak mengandung persepsi manusia, motivasi belajar dan berpikir. 

Vigotsky

I. Pendahuluan Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam kehidupan manusia, khususnya dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat perhatian yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan, khususnya bidang psikologi pendidikan.  

BlOOM

I. PENDAHULUAN Pembelajaran dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Akibat yang mungkin nampak dari tindakan pembelajaran ini adalah siswa akan (1) belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajar, atau (2) mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih efisien.  

DAVID AUSUBEL

David Ausubel adalah seorang ahli psikologi pendidikan. Inilah yang membedakan Ausubel dari teoriwan-teoriwan lainnya. Ausubel memberi penekanan pada belajar bermakna, serta retensi dan variabel variabel yang berhubungan dengan macam belajar ini.

Hipotesis Penelitian Fisika

A. PENDAHULUAN Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah. Hipotesis memungkinkan kita untuk menghubungkan teori dengan pengamtan, dan sebaliknya pengamatan dengan teori. Dewasa ini penggunaan hipotesis memungkinkan kita dalam usaha mencari pengetahuan, untuk memakai ide-ide para ahli filsafat induktif yang menekankan pengamatan, dan logika para ahli filsafat deduktif yang menekankan penalaran.

Jenis-jenis Penelitian

Penelitian dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis penelitian, diantaranya: Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan deskriptif)adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi.

Analisis Butir Soal

I. PENDAHULUAN A. Pengertian Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996: 308). Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan.

Hakekat Belajar

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.

Pembelajaran Inkuiri

Ditulis Oleh Prof. Dr. Muslimin Ibrahim, Selasa, 24 Juli 2007 Mendefinisikan pendidikan berbasis inkuiri, sama dengan kita mendefinisikan pendekatan pendidikan multi dimensi. Terdapat banyak intepretasi visi John Dewey ini, mulai dari konstruktivisme, pendekatan pemecahan masalah, pembelajaran berbasis projek dan sebagainya, kita akhurnya akan menemukan bahwa inti dari inkuiri adalah proses yang berpusat pada siswa. Semua pembelajaran dimulai dengan pebelajar. A

Pendekatan Discovery

Teori belajar yang telah kita bahas meliputi teori Ausubel, Bruner, Gagne, dan teori Piaget. Ke-4 teori tersebut masing-masing memiliki kekhususan, teori Ausubel, misalnya menekankan pada belajar bermakna. Pada belajar bermakna siswa dapat mengasimilasi pada belajar bermakna secara penerimaan, materi pelajaran disajikan dalam bentuk final, sedangkan pada belajar bermakna secara penemuan, siswa diharapkan dapat menemukan sendiri informasi konsep atau dari materi pelajaran yang disampaikan.

Model-model dalam Pembelajaran

Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri. Berikut ini disajikan beberapa model pembelajaran, untuk dipilih dan dijadikan alternatif sehingga cocok untuk situasi dan kjondisi yang dihadapi. Akan tetapi sajian yang dikemukakan pengantarnya berupa pengertian dan rasional serta sintaks (prosedur) yang sifatnya prinsip, modifikasinya diserahkan kepada guru untuk melakukan penyesuaian, penulis yakin kreativitas para guru sangat tinggi.

Model-Model Belajar

Uraian berikut ini adalah untuk menjawab pertanyaan, bagaimana siswa belajar? Dengan memahami uraian ini, guru (kita) bisa menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dengan kondisi siswa. Bukankah pemberian harus diselaraskan dengan mereka yang akan menerima pemberian sehingga dapat bermanfaat secara optimal, dan tidak sebaliknya.

Model Pengajaran Langsung

A. Ruang Lingkup Pengajaran Langsung Keterampilan, baik kognitif maupun fisik, dan juga informasi yang lain, merupakan  landasan untuk pembangunan hasil belajar yang lebih kompleks. Sebelum siswa dapat memperoleh dan memproses sejumlah besar informasi, mereka harus menguasai strategi belajar seperti membuat catatan, merangkum isi bacaan. Sebelum siswa dapat berpikir secara kritis, mereka perlu menguasai keterampilan dasar yang berkaitan dengan logika, membuat infrensi dari data, dan mengenal ketidakobjektifan dari presentasi. Sebelum siswa dapat menulis suatu paragraf mereka harus menguasai pengkonstruksian kalimat dasar, penggunaan kata-kata dengan benar, dan disiplin diri dalam tugas penulisan.  Salah satu perbedaan yang mencolok antara orang yang baru mempelajari sesuatu atau pemula dengan pakar ialah bahwa para pakar telah benar-benar menguasai keterampilan-keterampilan dasar, sehingga mereka dapat menerapkannya dengan presisi dan ta

Pengajaran Berbasis Masalah

A. Ruang Lingkup Pengajaran berdasarkan masalah Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning), selanjutnya disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah. Pengajaran berdasarkan masalah telah dikenal sejak zaman John Dewey, yang sekarang ini mulai diangkat sebab ditinjau secara umum pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi

Teori Belajar Behaviorisme

1. Edward Lee Thorndike (1874 - 1949) Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R).Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk bereaksi atau berbuat atau respon adalah sembarang tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang. Eksperimen kucing lapar yang dimasukkan dalam sangkar (puzzle box) diketahui bahwa supaya tercapai hubungan antara stimulus dan respons, perlu adanya kemampuan untuk memilih respons yang tepat serta melalui usaha-usaha atau percobaan-percobaan (trials) dan kegagalan-kegagalan (error) terlebih dahulu. Bentuk paling dasar dari belajar adalah “trial and error learning atau selecting and connecting lerning” dan berlangsung menurut hukum-hukum tertentu. Oleh karena itu teori belajar yang dikemukakan oleh Thorndike ini sering disebut dengan teori belajar koneksionisme atau teori asosia

Model-model Pembelajaran

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan.

Pembelajaran Kooperatif

A. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran yang bernaung dalam teori kontruktivis adalah kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.